Hasil Karya Bertahun-tahun Hilang Begitu Saja

1985–1987

Begitu saya diterima bekerja di sebuah perusahaan pengeboran minyak bumi yang berkantor di gedung Ratu Plaza, Jakarta. Saya menempati ruang kerja berukuran 3×3 meter bersama seorang teman yang juga berprofesi sebagai fotografer.

Selain meja kerja dan perlengkapan kantor lainnya, saya juga diberi sebuah lemari arsip yang semuanya terbuat dari besi, untuk menyimpan arsip foto dan film hasil karya saya dan teman pada setiap acara kantor dan juga kegiatan operasional di lapangan minyak perusahaan yang berada di pulau Sumatera yaitu Bangkinang, Lirik, Pendopo, Jene, Palembang dan Tabuan.

Karena tinggal di rumah kontrakan sederhana yang juga rawan banjir di daerah Kalideres, akhirnya saya juga menyimpan arsip foto-foto pribadi di lemari arsip kantor tersebut.

Pertengahan 1986, kantor melakukan pembersihan. Karena ruangan kantor sudah terlalu padat dengan berbagai file, buku, buletin maupun majalah. Maka pihak manajemen memerintahkan agar semua file yang masih berupa kertas itu disimpan di gudang perusahaan yang berada di jalan Senopati yang berjarak sekitar 300 meter dari gedung Ratu Plaza.

Diantara arsip-arsip yang disuruh pindahkan tersebut, adalah juga arsip-arsip foto maupun film negatif maupun film positif atau slide. Sehingga lemari arsip di ruangan saya tersebut nyaris kosong, kecuali foto-foto terbaru yang masih dibutuhkan untuk penerbitan buletin bulanan maupun majalah perusahaan yang terbit 2 kali setahun.

Karena berfikir kalau arsip-arsip tersebut masih bisa diambil saat dibutuhkan, saya juga mengikutkan arsip-arsip foto dan film negatif pribadi saya dimasukkan ke dalam kotak karton, bergabung dengan arsip kantor dan ikut digotong ke gudang Senopati.

Saat kontrak saya habis tahun 1987, saya harus mengemasi semua barang-barang pribadi yang juga ada di kantor. Saat saya datang ke gudang di Senopati, saya kaget, karena puluhan karton-karton yang berisi arsip-arsip lama dari berbagai departemen perusahaan tersebut, bertumpuk bercampur aduk, sehingga sulit untuk diperiksa satu persatu karena ukurannya yang sebesar karton rokok Gudang Garam. Bagaimana mau memeriksa dan memindahkannya. Jangankan di angkat, digeser saja susah karena beratnya tumpukan kertas yang berada di dalam karton tersebut.

Dengan perasaan penuh penyesalan saya meninggalkan gudang tersebut. Hilanglah hasil karya selama 2 tahun lebih. Hasil dari berbagai pemotretan acara maupun traveling saya ke beberapa daerah di Sumatera maupun Jawa. Penyesalan yang harus saya rasakan seumur hidup, karena begitu banyak hasil karya saya yang jadi korban dan tidak bisa saya selamatkan.