Bagi kita yang awam tentang kesehatan, memang sering abai dalam melakukan pemeliharaan kesehatan diri serta keluarga, lingkungan tempat tinggal, maupun rumah dimana kita tinggal dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
Padahal begitu banyak penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi lingkungan yang kurang sehat dan tidak terawat dengan baik. Salah satu contoh paling nyata saat ini adalah terjadinya Pandemi Covid-19. Hampir 900 ribu orang telah meninggal di seluruh dunia dari total kasus yang mencapai 27,4 juta, sembuh 18,4 juta.
Seperti dapat kita lihat pada table di atas ini, korban terbesar yang meninggal ada di Amerika Serikat, yaitu 192 ribu orang. Berikut Brazil 127 ribu korban meninggal, India (72.775), Peru (29.976) dan Rusia (17.993).
Bagaimana dengan kita? Trend peningkatan korban terjadi disetiap hari. Pemerintah dengan segenap usaha dan tenaga yang dimiliki berjuang melawan penyebaran pandemi yang telah menelan ribuan korban ini. Tapi bagaimana dengan tanggapan masyarakat Indonesia sendiri? Menyedihkan.
Betapa banyak model kampanye yang telah disampaikan pemerintah, baik itu melalui media mainstream, media sosial maupun media tradisional, namun korban tetap berjatuhan. Jadi ada apa sebenarnya yang terjadi dengan masyarakat kita?
Masa bodoh dan kurangnya kepedulian, itulah fakta yang tidak dapat dibantah. Betapa banyak kita menemukan warga masyarakat yang lalai menjaga diri dan keluarga mereka. Bahkan banyak diantaranya yang terpengaruh dengan berita hoax yang mengatakan kalau pandemi ini adalah buatan, berita bohong dan konspirasi asing.
Tidakkah mereka melihat korban berjatuhan begitu banyak? Apakah mereka menunggu virus corona itu menyerang mereka atau keluarganya dulu baru percaya? Sementara mereka dengan santainya mengabaikan protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dengan 3 M-nya, yaitu: 1. Memakai masker dengan benar. 2. Menjaga jarak aman 1-2 meter dan 3. Mencuci tangan dengan sabun atau cairan sanitizer sesering mungkin.
Ketidak pedulian atau kemasabodohan warga masyarakat itu sendiri seakan mereka pelihara. Padahal bila seandaninya mereka tidak tahu, mereka bisa bertanya kepada orang yang mengerti dan lebih tahu. Banyak media yang bisa mereka manfaatkan untuk mencari tahu.
Seandainya kita tidak bisa meninggalkan rumah karena sakit atau lebih manjaga diri dan keluarga dari penularan pandemi Covid-19, maka kita bisa bertanya melalui media online yang memang khusus bergerak dibidang pelayanan kesehatan, misalnya, Halodoc.
Bagaimana kita menjaga diri dan lingkungan kita dari serangan virus pembunuh yang tidak kelihatan ini? Seperti yang sudah dijelaskan diatas yaitu dengan 3M. Namun ada satu cara lagi yang dapat kita lakukan, yaitu, mandi dengan sabun yang mengandung antiseptik. Sabun antiseptik ini cukup ampuh untuk membunuh kuman-kuman atau virus yang hinggap di tubuh kita.
Mengenal Antiseptik
Sebenarnya antiseptik apa sih? Pengertian antiseptik adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membersihkan luka memar, luka iris, luka lecet, dan juga luka bakar ringan, yang terjadi akibat trauma seperti kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, ataupun kecelakaan lainnya. Antiseptik juga bisa disebut sebagai bahan yang digunakan untuk mencegah infeksi pada jaringan tubuh yang hidup seperti permukaan kulit dan bagian seperti bibir, saluran kencing dan juga alat kelamin. Itulah pengertian antiseptik sebenarnya
Antiseptik berguna dalam menghambat pertumbuhan kuman pada jaringan hidup. Antiseptik selalu digunakan dalam berbagai kondisi medis, termasuk untuk membersihkan luka terbuka dan digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang masuk saat proses operasi. Antiseptik juga dapat membunuh kuman lain, tapi hal ini tergantung pada banyaknya konsentrasi, lamanya paparan antiseptik, dan seberapa banyak kuman menempel pada jaringan. Berikut ini beberapa daftar obat antiseptik yang umum digunakan:
- Alkohol. Alkohol merupakan antiseptik yang kuat, yang akan membunuh kuman yang terkena dengan cepat. Para tenaga medis biasanya menggunakan alkohol sebelum melakukan tindakan seperti suntik dan infus. Tetapi jarang digunakan pada bagian luka bakar karena menimbulkan rasa sakit.
- Rivanol. Antiseptik yang tidak mengiritasi jaringan sehingga sering digunakan dalam pembersihan luka seperti bisul, borok, luka iris, dan juga untuk mengompres luka. Kelemahan rivanol adalah hanya untuk bakteri jenis tertentu saja.
- Hidrogen peroksida (H2O2). Antiseptik ini berfungsi mengatasi luka borok karena sifat antiseptik yang menyerang kuman tertentu yang biasanya terdapat pada borok. Kelemahan dapat memperlama waktu penyembuhan dan juga menimbulkan bekas pada luka, oleh karena itu sebaiknya gunakan dalam jumlah tertentu saja.
- Povidone Iodine (betadine). Antiseptik yang lebih ditoleransi pada kulit sehingga tidak menghambat penyembuhan luka. Selain itu betadine berguna untuk antiseptik pada berbagai jenis kuman sehingga masih menjadi pilihan dalam mengobati luka – luka akibat trauma seperti luka iris, luka lecet, luka terbuka, dan luka lainnya.
Siapkan selalu disinfektan
Selain mandi dengan sabun yang mengandung antiseptik, membersihkan luka dengan cairan yang mengandung alkohol, kita juga harus selalu berusaha menjaga dan membersihkan lingkungan rumah kita dengan cairan disinfektan. Seperti mengepel lantai, mengelap meja, kursi dan jangan lupa yang paling penting yaitu gagang pintu rumah.
Apakah kita pernah menghitung berapa kali dalam sehari memegang gagang pintu saat keluar masuk rumah? Jutaan bakteri maupun virus berkumpul di gagang pintu rumah bila kita tidak pernah membersihkannya. Siapa tahu diantara bakteri dan virus adalah virus berbahaya yang mengancam kesehatan dan kehidupan kita, seperti halnya virus corona yang mematikan itu.
Jangan lupa selalu mempersiapkan cairan disinfektan ini di rumah kita. Bila belum paham atau belum mengerti disinfektan apa yang kita butuhkan, tanya saja kepada ahlinya melalui telepon, WA atau melalui aplikasi yang terdapat di HP kita, seperti aplikasi Halodoc.
Jadi kita dapat berbicara dengan dokter spesialis, menanyakan berbagai hal tentang sakit yang kita derita dan penanganannya yang tepat. Kita juga bisa membeli obat, serta melakukan pemeriksaan laboratorium sekalipun, agar dokter bisa lebih akurat dalam memeriksa dan memberikan pelayanan kesehatan maupun tindakan preventive serta pengobatannya.
Pandemi Covid-19, memang telah meluluhlantakkan pola kehidupan kita sehari-hari. Penyebaran virusnya yang tak kasat mata, membuat kita selalu dalam kecemasan yang tak berujung.