.

Kita sudah tahu Lensa adalah matanya kamera, dimana semua informasi berbentuk cahaya atau gambar itu masuk melalui Lensa menuju film atau sensor peka cahaya di belakangnya.

Bila Anda memotret dengan lensa terbuka penuh, maka hasil pemotretan Anda akan kelebihan cahaya atau “over exposure”, dimana bila nanti dicetak akan terlalu putih, atau mungkin malah akan polos sama sekali, walaupun kecepatan rana yang disetel sudah pada kecepatan yang tertinggi.

Bagaimana caranya mengurangi cahaya yang berlebihan itu, hingga kita mendapatkan pencahayaan yang tepat untuk foto kita?

Diafragma, itulah jawabannya.

 

Sebuah diafragma yang dikeluarkan dari Lensa

 

Diafragma adalah semacam alat yang terdapat di dalam lensa yang berfungsi untuk mengurangi kuatnya cahaya yang masuk melalui lensa.

Besar kecilnya lubang diafragma ini diatur dalam bentuk kalibrasi pengecilan 50% dari setiap tingkatan f -stop. Dimana f adalah lambang dari bukaan diafragma ini.

 

Dari gelang diafragma yang terdapat di lensa ini, kita dapat memilih berapa besar diafragma harus dibuka untuk mengabadikan suatu objek foto. Disini juga terlihat bukaan diafragma terkecil f/22 dan terbesar f/1,4

 

Adapun urutannya adalah;

f/1,4   f/2   f/2,8   f/4   f/5.6   f/8    f/11     f/16    f/22

Jadi setiap kita menurunkan atau menaikkan bukaan diafragma 1 f/-stop keatas atau kebawah, maka cahaya yang melewati lensa akan berkurang atau bertambah 50% dari sebelumnya.

Diafragma semu

Diafragma semu yaitu, Gelang diafragma yang terletak diantara Gelang Diafragma dengan gelang Pengatur Fokus.

 

Diafragma semu diantara gelang Diafragma (bawah) dan gelang pengatur Fokus (atas)

 

Diafragma semu ini berjejer dikiri dan kanan mengapit garis imajiner fokus. Fungsi atau kegunaan diafragma semu ini adalah untuk menentukan secara cepat ruang tajam atau depth of field subjek foto yang akan diabadikan.

Seperti pada gambar diatas. Anda akan mengabadikan subjek foto Anda dengan diafragma f.8. Untuk menentukan secara cepat ruang tajam foto Anda tanpa harus melihat di jendela bidik pada jarak pemotretan 10 m, anda cukup melihat angka 8 di kiri dan kanan garis imajiner fokus. Pada foto di atas, angka 8 itu terletak sejajar pada angka 5 pada jarak terdekat, dan pada lambang tak terhingga (infinity) pada jarak terjauh.

Kesimpulannya: Dengan memakai diafragma f.8 pada jarak pemotretan subjek 10 meter, maka Anda akan mendapatkan ruang tajam pada foto Anda dalam radius 5 m sampai tak terhingga.

.

 

 

Tulisan berikutnya: Perlengkapan standar sebuah kamera

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.