Pertama kali melihat kucing ini sebulan yang lalu, hati saya sudah begitu terusik bagaimana caranya saya bisa menolong makhluk lemah tak berdaya ini. Hal pertama yang saya lakukan adalah mengetahui dimana kucing ini tinggal. Sebagai orang yang baru tinggal di kelurahan Kunciran Indah ini, tentu saya belum hafal situasi dan kondisi lingkungannya.
Setelah tahu dimana saja kucing ini bermain, dan tahu juga kucing ini cukup jinak, baru saya melakukan pendekatan yang lebih intensif. yaitu dimana saja dia mendapat makan dan siapa orang yang cukup punya perhatian terhadap makanannya. Rupanya cukup banyak juga ibu-ibu disana yang punya perhatian dan kasihan terhadap kucing malang ini, yang oleh seorang pedagang kaki lima disana sering di panggil Dede saat mau memberi makan sang kucing.
Setelah merasa punya cukup data, saya mulai merencanakan untuk mempublish kisah sang kucing ini di sosial media Facebook, dengan harapan ada fihak yang bisa membantu untuk mengobati sang kucing malang ini. Rupanya Allah mengabulkan doa saya. Siang kemarin saat akan berangkat ke Jakarta dan melewati jalan dimana sang kucing ini sering bermain saya menemukannya kucing tersebut, saya lalu mengambil foto sang kucing yang lagi berjalan di jalan Semeru Raya di depan Mushalla Al Jihad.
Setelah mengedit foto yang saya ambil dengan kamera handphone Lenovo P70 tersebut, saya lalu menayangkannya di Facebook.
Benar saja, respon teman-teman ternyata cukup menggembirakan. Salah satu diantaranya dari Cucuthnya Echa seorang anak maya saya yang juga penyayang kucing, sehingga foto profilnyapun seekor kucing. Echa lalu menghubungi temannya dari komunitas penyayang kucing. Saya lalu di hubungkan dengan Kori yang lalu mengambil alih persoalan dan komando, saya hanya tinggal mengikuti saja apa yang disampaikan Kori. Kori lalu menghubungkan saya dengan Gautama, seorang pets service yang tugas sehari-harinya adalah menjemput kucing-kucing yang sakit dari rumah pemiliknya atau dari teman-teman komunitas para penyayang kucing ini.
Sebelum menghubungi Gautama, kepada Kori saya katakan akan menghubungi pihak lingkungan dimana sang kucing ini tinggal lebih dulu, agar nanti saat Gautama datang warga sudah mengetahuinya. Alhamdulillah pihak RT setempat beserta wargapun mendukung dan berterimakasih saat saya menyampaikan rencana pengambilan kucing ini untuk di obati. Setelah itu baru saya menghubungi Gautama, yang dengan segera memberi tanggapan akan datang sekitar jam 9 besok pagi Sabtu 11 Juni 2012, atau tadi pagi.
Sabtu pagi setelah membuka dagangan, saya bersiap sambil menunggu Gautama. Karena ada kesibukan lain saya lupa menghubungi Gautama, yang ternyata jam 07.15 sudah sampai di lokasi. Hanya saja karena jalan Semeru tersebut merupakan pasar pagi, sehingga Gautama tidak bisa masuk, lalu parkir di dekat taman sekitar 200 meter dari pasar. Saat itulah Kori menelpon saya mengatakan Gautama sudah datang. Sayapun dengan terburu-buru pergi ke lokasi pertemuan. Karena tidak melihat Gautama, saya lalu menelponnya dan mendapat jawaban dia sedang parkir di taman bermain anak-anak, di samping kantor lurah Kunciran Indah. Saya langsung mengatakan agar dia masuk saja, saya lalu menunggunya di ujung jalan Semeru.
Begitu Gautama sampai saya lalu mengarahkan dia parkir di tempat yang agak sepi yang hanya sekitar 15 meter dari jalan Semeru. Saya langsung menyongsong kedatangan Gautama begitu dia turun dari mobil. Dia lalu mengambil keranjang untuk membawa kucing ke klinik, setelah itu kami pergi menuju tempat dimana si kucing berada. Terasa usaha kami begitu dimudahkan Allah, karena begitu sampai di depan mushalla kami langsung melihat si kucing tengah berada di depan pedagang pakaian di depan mushalla. Seakan sudah tahu dia akan di bawa, Dede si kucing ini pasrah saja ketika diangkat oleh Gautama kedalam keranjang, tanpa ada perlawanan sedikitpun.
Setelah kucing masuk keranjang, Gautama pun lalu pamit. Saya saat itu juga langsung ikut naik ke mobil Gautama, ingin mengantarkan Dede sang kucing ke Kliniknya di Jati Asih Bekasi. Tapi belum berjalan seratus meter baru saya ingat, bahwa saya punya pekerjaan yang juga tidak dapat saya tinggalkan begitu saja. Akhirnya dengtan perasaan kecewa tidak bisa menhgantar Dede saya lalu turun dari mobilnya Gautama, tapi sjenak kemudian naik lagi kartena harus mengantar Gautama ke persimpangan jalan yang menuju ke JORR Alam Sutra.
Dengan berjalan kaki sekitar 500 meter, saya pulang ke rumah di jalan Semeru. Baru saja sampai di tempat berjualan, si ibu yang berjualan di tempat kucing di tangkap menemui saya dan menanyakan alamat dimana klinik tempat Dede dirawat, saya hanya bisa bilang di Jati Asih Bekasi, karena memang tidak tahu dimana alamat lengkap klinik tersebut berada. Si ibu juga bilang, beberapa ibu-ibu yang suka ngasih makan Dede, merasa sedih dan kehilangan. Saya hanya bisa menundukkan kepala mendengar perkataan si ibu, karena sejatinya saat itu saya juga dalam suasana hati yang kurang nyaman. Tapi saya jawab juga perkataan si ibu agar kita mendoakan saja kepada Allah, agar Dede cepat sembuh dan kembali ke sini lagi.
Jam sepuluh kurang beberapa menit, saya mendapat berita dari Gautama bahwa Dede sudah selamat sampai di Klinik Vet Nalia di Jati Asih Bekasi. Alhamdulillah, sebuah sumbangan kecil dengan bantuan gerak cepat orang-orang yang peduli pada sesama makhluk Allah, selesai kami tunaikan. Dede kini sudah berada ditangan orang yang tepat untuk penyembuhan sakitnya. Insya Allah.
Kalau boleh tahu itu sakit apa ya pak? Alhamdulillah kalau sudah tertangani, saya juga termasuk orang yang suka sekali dengan kucing hehehe tapi sayangnya dirumah tidak boleh memelihara kucin oleh orang tua.
Saya sendiri kurang begitu tahu kejadian awal kenapa kucing itu sakit, bung Jefry. Sayangnya si Dede meninggal tanggal 24 Juni kemarin.
Terimakasih telah singgah bung Jefry
Salam