Ngobrol Santai Bersama Arif Gunawan Dewa SEO

Arif Gunawan di tengah karyawan Dewa SEO

Tujuh tahun lalu adalah awal pertemanan saya dengan Arif Gunawan melalui Facebook. Tidak sampai setahun, bersama beberapa teman blogger lainnya kami diundang untuk datang ke markas Dewa SEO di ITC Kebon Kelapa, Bandung.

Saat itu saya belum tahu ada acara apa, tapi karena yang diundang juga teman-teman blogger lain yang juga berasal dari luar Bandung saya ikut saja. Setelah semua berkumpul di Bandung, kami lalu diajak ke Pangalengan, Bandung Selatan. Rupanya kami diajak ke sebuah tempat wisata yang mempunyai fasilitas arung jeram, flying fox dan perang-perangan dengan paint ball.

Silakan baca: Bertualang Bareng Dewa SEO di Pangalengan

Rabu, 04/03 kemarin, saya sempat berkunjung ke kantor Dewa SEO yang berada di daerah Soreang, Bandung.

Berangkat sehabis shalat subuh dengan travel Daytrans dari Thamrin City, Jakarta. Alhamdulillah pukul 08.05 saya sampai di Pasteur, Bandung. Dengan memesan Gojek saya berangkat ke Soreang. Karena belum sempat sarapan di Jakarta, begitu turun Gojek saya langsung mencari tempat sarapan, ketemu warteg dan sarapan disana.

Setelah urusan perut tuntas ditunaikan, saya lalu mengontak Arif melalui WA dan menyebutkan posisi saya. Tak lama kemudian masuk jawaban dari Arif yang mengatakan kalau saya tinggal menyeberang saja dan masuk ke jalan Ciharum.

Lanjutkan dengan: Bertualang Bareng Dewa SEO: Cileunca Kami Datang!

Benar saja, begitu saya masuk jalan Ciharum, seratus meter dari posisi saya berdiri, saya melihat satu sosok dengan memakai sarung dan kaos oblong berdiri di pinggir jalan sambil melihat ke arah saya. Karena jalan Ciharum saat itu sepi dan satu-satunya orang yang berada disana, maka saya langsung menduga kalau yang berdiri disana itu adalah Arif Gunawan sang owner Dewa SEO.

Tebakan saya rupanya tidak salah, karena setelah dekat kepastian itu langsung terjawab. Setelah mengucap assalamualaikum dan bersalaman, Arif langsung mengajak saya masuk pekarangan lalu istirahat sejenak di kursi yang ada di teras rumahnya. Tak lama kemudian segelas teh manis berikut camilan hadir di atas meja.

Saya cukup beruntung bisa bertemu langsung dengan sang pemilik Dewa SEO, Arif Gunawan, yang dikalangan teman-teman netizen lebih akrab dipanggil dengan Kang Argun.

Ngobrol sambil duduk santai sejenak di teras rumah.

Enam tahun tak bertemu, tak banyak perubahan yang  terlihat di penampilan bung Arif Gunawan ini. Terakhir berjumpa saat dia masih berkantor di ITC Kebon Kelapa. Berbeda dengan penampilannya yang masih energik, rupanya banyak hal terjadi selama kami tak bertemu. Pasang surut bisnis jasa SEO sempat membuat Arif pindah kantor dari ITC Kebon Kelapa, juga karena gara-gara musim batu akik, sehingga suasana di sekitar kantornya tidak lagi kondusif, Arif lalu membubarkan perusahaannya.

Sempat pindah ke Margahayu,  Arif membangun lagi bisnisnya. Mulai dari bekerja sendiri dengan mengontrak sebuah kamar, tak lama kemudian pindah lagi ke Pasundan. Karena sudah punya client yang tetap setia sejak di ITC serta bertambahnya client baru, pelan-pelan Arif kembali bangkit dan merekrut pegawai baru. Kontrakan yang tadinya hanya satu kamar buat kantor, akhirnya bertambah menjadi empat kamar, sebagian diantaranya untuk kost karyawan yang tinggalnya cukup jauh dari kantor.

Dengan semakin meningkatnya jumlah client dan juga jumlah karyawan, sehingga tempat di Pasundan tak lagi memadai. Arif lalu mencari kantor yang lebih pantas lagi. Akhirnya Arif mendapat sebuah rumah di jalan Ciharum, Soreang. Rumahnya cukup besar dan mempunyai paviliun di sampingnya. Sehingga Arif dan keluarga bisa sekalian tinggal disana, sementara paviliun dipakai untuk kantor 10 0rang karyawannya. Bahkan 2 karyawan yang berasal dari luar kota, yaitu Garut dan Surabaya, bisa sekalian tinggal di rumah tersebut tanpa harus mencari tempat kost lagi.

Arif di ruang kerja yang juga merangkap studio, sehingga dindingnya terpaksa ditutup dengan kain polos agar memudahkan saat editing video.

Walau hanya pakai sarung dan kaos oblong, tak mengurangi keakraban kami. Sayangnya saat itu Arif sedikit batuk setelah pulang umrah bersama sang istri, sehingga Argun terpaksa memakai masker dan obrolan kami terkadang diselingi batuk. 

Ngobrol dengan Arif seakan tidak ada habisnya. Pengalaman dan perjalanan hidup maupun yang berkaitan dengan bisnisnya. Bisnis yang berawal dari penjaga warnet sang adik, tanpa digaji, selain hanya makan dan jajan serta rokok yang hingga kini belum bisa ditinggalkannya. Tiga tahun mencari ilmu secara otodidak di warnet yang dikelolanya, Arif mendapatkan ilmu yang kini menopang kehidupan keluarga, bersama sang istri Dede Nuramilah dan dua putri serta satu putra mereka. Serta 10 karyawan yang kini mengantungkan mata pencahariannya di Dewa SEO.

Dikdik
Hadi

Dari teras rumah saya lalu dipersilakan untuk memasuki ruang kerja karyawan, berkenalan dan ngobrol dengan mereka. Satu-satunya karyawan yang saya kenal karena pernah bertemu saat masih berkantor di ITC Kebon Kelapa adalah Dikdik. Dikdik saat ini memegang jabatan sebagai SEO Officer. Satu ruangan bersama Dikdik adalah Hadi sebagai webmaster Dewa SEO dan seorang staf Dewa SEO lainnya.

Di ruangan depan yang lebih besar, 6 karyawan wanita menatap monitor komputer, sibuk dengan tugas mereka masing-masing. Dipimpin oleh Zia dibagian operasional. Dari dua ruangan inilah Dewa SEO menangani ratusan client mereka yang berada di beberapa kota besar Indonesia.

Makan siang bersama di ruang kerja.

Memupuk rasa kebersamaan diantara karyawan, dilakukan Arif dengan menanggung makan siang semua karyawan di kantornya. setiap hari. Istri dan asisten rumahtangga paruh waktunya, memasak untuk keluarga dan seluruh karyawan. Sayapun ikut menikmati makan siang bersama mereka. Sebuah contoh yang layak untuk ditiru bagi pengusaha lainnya.

5 jam lebih berlalu tak terasa karena keasyikan ngobrol bersama Arif dan karyawannya, yang diselingi dengan shalat zuhur dan makan siang. Lewat pukul 14 saya mohon pamit untuk kembali ke Jakarta. Sebenarnya saya juga ingin singgah dan ngobrol dengan bebearap teman yang lain di Bandung, sayang waktu dan kondisi yang tak memungkinkan. Karena diantara teman itu ada yang sedang berada di Jakarta dan juga di Batam serta di tempat kerja mereka masing-masing.