
Saat menunggu angkot ketika hendak kembali ke Hotel Santika, menjemput handphone saya yang ketinggalan di sana. Saya menjumpai segerombolan remaja berusia belasan tahun, berjalan di atas tembok beton median pembatas jalan Raya Bekasi di Medan Satria. Saat berjalan beriringan di beton pembatas jalan itu, mereka sebentar-sebentar melihat ke belakang, kalau ada truk kosong yang lewat.

Begitu ada truk kosong yang lewat, beberapa orang berjalan ke tengah jalan di sela kendaraan yang melintas. Lalu berdiri di tengah jalan, berusaha untuk menghadang truk yang akan mereka tumpangi. Mereka tak menghiraukan para pengendara lain yang kaget karena ulah mereka yang sebenarnya juga membahayakan diri mereka sendiri

Bagi para sopir truk sendiri ini juga menjadi masalah yang tak ringan. Bila mereka melambat dan mengurangi laju kendaraan mereka, apalagi sampai berhenti, maka berhamburanlah para remaja itu ke atas truknya. Tak jarang saat menaiki truk itu para remaja itu jatuh dan cidera. Apa yang dilakukan pengemudi truk ini jelas salah. Tapi dia juga tidak akan berani menabrak anak-anak yang menghadang di depan truknya itu.

Bagi sopir yang berpengalaman, dia akan selalu berusaha untuk menghindari mengangkut anak-anak penumpang gelap ini. Tapi sering juga mereka tidak bisa mengelak, bila situasi lalu lintas macet dan si sopir tidak bisa mengelak dari situasi lalu lintas serta serbuan anak-anak ini.

Bila terjadi kecelakaan akibat ulah anak-anak ini, maka selalu sopir yang disalahkan oleh pihak kepoliasian, padahal mereka sendiri adalah korban dari keliaran atau kenakalan anak-anak itu. Apalagi kalau sampai korbannya tewas, maka penjara menjadi hadangan para sopir yang naas itu.


Saya sering ngelihat kejadian ini kalau lagi jemput anak-anak. Ngeri! Saya takut ada yang celaka. Udah gitu saya yang nyetir di belakang truk juga ikutan kagok. anak-anak itu kalau lari sliweran sana-sini, kayak gak perhatiin kendaraan sekitar. Saya khawatir, salah injek gas kena deh mereka. Semoga jangan sampe kejadian. Hiii…
Yang paling mengerikan kalau ada tawuran antar pelajar, mereka berlarian tak tentu arah, asal nyebrang. Kalau esenggol pengendara yang di salahkan.
Waktu saya lewat Jatinegara, ada juga anak-anak yang nekat mengejar truk kosong biar bisa ikutan naik. Bahkan memanjat pagar pembatas jalan, melewati jalur busway.
Ngeri melihatnya.