Berakhirnya tahun 2015 yang lalu, Indonesia bersama 9 negara ASEAN lainnya, mulai memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ide besar yang mulai tercetus saat KTT Asean ke-18, Mei 2001 itu, kini benar-benar telah benar-benar berada di tengah-tengah kita.
Tegang, canggung, diikuti rasa takut, cemas dan was-was, demikianlah gambaran yang berkelebat dihati kita dalam menyambut datangnya MEA tersebut. Beberapa kali saya ikut serta seminar yang diadakan menyambut datangnya era Masyarakat Ekonomi Asean ini, mulai dari seminar yang pesertanya masyarakat umum, hingga khusus bagi mereka yang terlibat langsung dalam proses penyambutan datangnya MEA, serta seminar yang diadakan oleh para pelaku bisnis atau mereka yang berhadapan langsung nanti dilapangan dengan para partner maupun saingan mereka dari 9 negara anggota ASEAN lainnya yang akan menyerbu Indonesia dengan produk mereka. Juga seminar khusus yang diadakan hanya untuk para blogger, sebagai partner pemerintah dalam menyampaikan atau sosialisasi tentang MEA tersebut ke tengah masyarakat.
Terbentuknya Komunitas Blogger ASEAN.
Menyambut gaung datangnya era Masyarakat Ekonomi Asean tersebut, Blogger Indonesia tidak mau ketinggalan. Dengan inisiasi dari Direktur Jenderal Kerjasama ASEAN Departemen Luar Negeri Indonesia, Djauhari Oratmangun. Bertempat di pusdiklat Kementerian Luar Negeri Indonesia, jalan Sisingamagaraja, Jakarta. Pada tanggal 10 Mei 2011, lahirlah Komunitas Blogger ASEAN-Indonesia atau ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia. Sebagai ketuanya, diangkatlah Iman Brotoseno, seorang blogger yang sudah cukup dikenal di dunia blogging nasional.
Dasar pemikiran untuk pembentukan Komunitas Blogger ASEAN tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, membantu upaya-upaya memperkuat integrasi ASEAN yang bersifat kerakyatan (people centred) dan mendorong interaksi ASEAN dengan masyarakatnya yang lebih mendekatkan mereka satu sama lain.
Kedua, memberikan masukan bagi berbagai kebijakan dan kerjasama pilar-pilar ASEAN bagi peningkatan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat.
Ketiga, menjembatani komunikasi di antara blogger dan partisipasi public di antara rakyat di negara-negara ASEAN melalui blog dan sosial media serta kegiatan offline.
Keempat, menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendorong pelibatan blogger dan masyarakat agar memiliki rasa kepemilikan dan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dalam kerangka kerjasama ASEAN.
Kelima, membentuk sebuah wadah bagi para blogger untuk menampung dan menyampaikan aspirasi serta -melaksanakan berbagai kegiatan terkait ASEAN yang kami beri nama Komunitas Blogger ASEAN-Indonesia atau ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia dengan alamat blog http://aseanblogger.com/
Keanggotaan Komunitas bersifat inklusif, mewakili Komunitas ataupun pribadi.
Sebagai salah seorang blogger yang ikut hadir di sana, saya ikut membubuhkan tanda tangan bersama puluhan blogger lainnya. Di samping dianjurkan untuk mempersiapkan diri menyambut MEA ini, kita juga diperingatkan akan datangnya serbuan para pekerja dari negara anggota ASEAN yang diprediksi akan datang dan mengisi pos-pos yang sebenarnya bisa diisi oleh tenaga kerja Indonesia sendiri.
Kini kita telah berada di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, ketakutan dan kecemasan yang dulu pernah ada sudah mulai hilang. Tsunami tenaga kerja, produk atau hal-hal lain dari negara anggota ASEAN yang kita takutkan dulu, kini sudah agak mereda. Namun kita juga tidak boleh lengah, kewaspadaan harus tetap dipertahankan. Sebagai blogger, mungkin kita bisa menjadi pengamat di luar system yang ada. Dengan independesi yang kita miliki, kita bisa bergerak lincah melihat, mengawasi dan mengamati apa yang terjadi, lalu menuliskannya dengan gaya kita masing-masing. Tentu saja dalam batas koridor yang telah disepakati bersama, bukan dalam kebebasan tanpa batas. Karena kebebasan tanpa batas adalah anarki!
Salam Blogger Indonesia!
Ayah Dian Kelana rajin.
Wajib ditiru kawula muda ini.
Setuju dengan tulisan paragraf paling bawah.
Selamat pagi Tatit, saya hanya berusaha untuk menepati janji untuk menjawab tantangan Ani Berta. Semoga sajian ini ada manfaatnya.
Terimakasih telah berkenan singgah.
Salam
Suara blogger memang mulai didengar karena jangkauan tulisannya bisa ke mana-mana.
Salam hangat dari Jombang
semoga para blogger juga sudah siap dengan MEA ini ya pak Dian 🙂
nah, ini tulisan yang lebih baik untuk memberi gambaran tentang posisi Indonesia dalam MEA 🙂
Postingan diatas menjadi wawasan tambahan bagi saya seorang blogger daerah. Tetep semangat berkarya dalam blogging 🙂
Benar Pak De, Blogger kini sudah semakin diterima sebagai bagian dari sumber maupun penyampai informasi yg dapat dipercaya. Tinggal bagaimana kitanya memegang amanah tersebut, ini sangat tergantung dari niat dari masing2 kita.
Terimakasih telah berkunjung Pak De Cholik.
Salam dari Jakarta
Kesiapan kita akan tercermin dari bagaimana kita menghadapinya Zata. Kita para blogger mungkin tidak akan bertempur langsung di lapangan, namun kita juga tidak bisa berdiam diri saja sebagai penonton.
Terimakasih telah singgah Zata.
Salam
Informasi ini sengaja di angkat lagi, karena masih banyak diantara teman2 blogger baru yang mungkin belum mengenal Komunitas Blogger ASEAN ini bung Jarwadi.
Terimakasih telah singgah.
Salam
Daerah dan pusat itu hanya sejangkauan telapak tangan Cputriarty. Kita dapat berkomunikasi dan saling menyapa walau dari belahan bumi manapun selagi jaringan internet itu ada. Kita dapat saling bersinergi menyampaikan informasi dengan ciri khas masing2.
Terimakasih telah singgah.
Salam dari Jakarta.
Jadi teringat ponsel yang dicopet itu Pak…
Blogger ASEAN ini membukakan pikiran kami di daerah… semoga bisa menjadi bagian positifnya 😊
Tapi, alhamdulillah Allah menggantinya dengan yang lebih baik melalui seorang teman, Okti.
Membukakan pikiran kita semua, dan siap menghadapi segala tantangan, itulah konsekwensinya.
Terimakasih telah singgah ananda.
Salam dari Jakarta.
Setuju dengan ajakan di paragraf akhir dalam menyikapi MEA. Btw, salut dengan semangat si Ayah ini. *dua jempol*
ASEAN Blogger sayangnya vakum ya 🙁
Saya cuma mengetes kemampuan, Wiwiek. Sampai di mana bisa bertahan, melawan mereka yang mayoritas masih muda-muda, berpengetahuan luas serta berpendidikan tinggi ini.
Terimakasih telah singgah.
Salam dari Jakarta.
Sangat disayangkan, Ani Berta. Gaungnya baru terdengar bila memasuki Asean Blogger Festival. Atau kita yang kurang apdet?
Terimakasih telah singgah.
Salam
bakal menarik kalau Blogger ASEAN semakin bisa berkolaborasi 🙂
Wow sudah pasti Keke Naima, kita akan berinteaksi dengan blogger antar negara ASEAN.
Terimakasih telah singgah
Salam