
Bagi Anda yang perokok dan suka bepergian, pasti pernah atau malah sering membeli rokok pada pengasong yang banyak ditemui di seputaran lampu merah ataupun disepanjang jalan yang mengalami kemacetan. Nah, bagi Anda yang sering berkendara malam hari, Anda harus mulai hati-hati saat hendak memenuhi kebutuhan atas candu nikotin dari rokok tersebut. Seorang pengemudi angkutan umun mikrolet rute M 09 yang menjalani rute Tanah Abang – Kebayoran Lama, mengalami nasib sial saat membeli sebungkus rokok dalam perjalanannya.
Saat berhenti di sebuah perempatan jalan menjelang Kebayoran Lama, si sopir membeli sebungkus rokok pada seorang pengasong yang berjualan di sekitar lampu merah tersebut pada malam hari Minggu, 6 Desember kemarin. Setelah membayar harga rokok si sopir langsung jalan karena lampu lalu lintas telah berganti hijau.
Karena sibuk melayani penumpang, sang sopir baru sempat membuka bungkus rokoknya saat dia telah sampai di dekat pasar Palmerah. Ketika membuka bungkus rokok terlihat isinya memang penuh, lalu dia mengambil rokok itu sebatang dan menyelipkannya di bibir. Sang sopir baru merasakan keanehan saat menyulut rokok yang yang hendak dihisapnya. Saat api membakar ujung rokok, yang dirasakan oleh sang sopir bukan rasa tembakau, tapi rasa yang berbeda dan tak pernah yang dialaminya setiap dia membakar rokok.
Karena keanehan rasa rokok yang dibakarnya, si sopir lalu membatalkan menghisap rokoknya lalu melepaskan dari jepitan bibirnya dan memperhatikan dengan seksama rokok tersebut. Pada ujung rokok yang biasanya dibakar dia tidak melihat tembakau, tapi semacam busa putih yang sedikit menghitam karena sudah terbakar. Sambil tetap mengemudi dan mengendalikan kendaraan yang dibawanya, si sopir lalu membelah rokok tersebut untuk mengetahui isinya. Benar saja, isi rokok yang seharusnya tembakau itu ternyata sejenis busa yang biasa dipakai sebagai filter atau penyaring yang biasanya dipakai pada rokok.
Setelah mengetahui hal itu, baru pengemudi tersebut merasa sadar telah ditipu oleh si pedagang rokok asongan tadi. Dia ingin kembali ke perapatan tempat membeli rokok tersebut, tapi karena juga harus mengantarkan penumpang yang ada di mikroletnya, sang sopir terpaksa meredakan kemarahannya dan lebih mengutamakan tanggung jawabnya kepada penumpang.
Saya lalu meminjam rokok palsu tersebut kepada si sopir dan memotretnya dengan telepon genggam yang saya bawa. Dari pengamatan saya, nampaknya rokok tersebut adalah contoh rokok yang sengaja di buat oleh perusahaan sebagai alat pajangan atau bahan promosi di showcase di agen atau warung-warung rokok yang tidak diperjual belikan. Tapi bagi si pengasong hal ini dimanfaatkan untuk menipu pembelinya.
Bagi Anda yang perokok, semoga Anda tidak sampai bertemu dengan pengasong yang nakal ini, sehingga terhindar dari kerugian yang tak pernah Anda duga sebelumnya.
Hihihi, kebangetan penipunya. Biasanya mereka mengganti isi rokok dengan jenis yang lebih murah
Mungkin sebaiknya berhenti merokok saja ya pak
Rokok ini gak baik utk kesehatan, harus bener2 menjauh dari rokok Apalagi ada penipuan
Wah bisa dijadikan pelajaran nih, harus hati-hati. Meskipun saya termasuk orang yang tidak mendukung gerakan merokok, tapi kasihan bagi yang sudah membeli, udah tertipu, uang gak balik juga.
Makasih udah share 😀
Info yg bagus nih…bagusnya lg dilarang merokok kl lg bawa mobil…
Tfs
Macam macam saja ya jenis usaha jaman sekarang ? ini peringatan, lebih baik jangan merokok, atau berhenti saja merokoknya ⚠?
#selasatanparokok jadi #selamanyatidakmerokok ?
Dia sudah tahu itu rokok palsu, makanya jualnya malam hari dan khusus dijual perbungkus,sehingga tidak bisa langsung dilihat isinya, bung Jarwadi.
Betul bung Topik, makanya saya nggak mau merokok, biar nggak kena penyakit.
Benar Sistalisius, makanya kita kudu hati-hati, khususnya para perokok.
Terimakasih juga telah berkunjung
Sebenarnya ada larangan merokok saat mengemudi bung Vepe, sayangnya larangan tinggal larangan, karena kesadaran akan kesehatan dan keselamatan kerja kita masih sangat rendah.
Banyak cara untuk menipu, demikian prinsip mereka ananda Okti Li, Makanya mereka melakuklannya dengan sadar.
Wah ada-ada saja ya Mas…
Saya perokok juga, dan sampe saat ini belum pernah menemui kejadian serupa seperti ditulis disini.
Salam,