
Indonesia Mencari Bakat bersama 100 Blogger , saya temukan tag tersebut di dinding facebook saya. Sebuah keinginan yang sudah lama terpendam pun segera menyeruak di hati saya, menonton langsung sebuah acara di televisi yang gaungnya menggema jauh hingga ke negara tetangga. Ya, itulah salah satu acara yang menghebohkan saat ini, Indonesia Mencari Bakat atau IMB di TRANS TV.
Saya selalu mengagumi mereka-mereka yang mempunya bakat luar biasa, apalagi bila hal ini ditemukan sejak dini, sehingga bakat-bakat terpendam itu bisa segera terangkat ke permukaan. selanjutnya menimbulkan inspirasi bagi generasi penerusnya yang seusia, atau yang lebih muda.
Kitapun beruntung ada sebuah stasiun televisi yang peduli dengan hal tersebut, dan menjadikannya sebagai sebuah program yang layak untuk ditonton oleh berbagai kalangan usia. Sehingga efek bola salju penayangan acara ini benar-benar bisa dicapai, semakin lama semakin membesar dan semakin diperhitungkan.
Dengan semangat tinggi walaupun usia tak lagi muda, saya mendaftarkan diri untuk ikut menghadiri acara ini. Naluri keingintahuan saya yang tinggi, tidak mengizinkan saya untuk hanya menjadi penonton pasif di rumah. Ada banyak moment yang dapat saya abadikan disini dengan kamera saya yang walaupun telah berusia tua pula, namun masih bisa memberikan hasil yang cukup baik untuk di tampilkan di media mainstream, media sosial apalagi apalagi blog pribadi saya.
Dengan perlengkapan yang biasa nangkring di punggung, selesai shalat zuhur dan makan siang saya meninggalkan Tomang. Naik busway jurusan Pinang Ranti dan 25 menit kemudian turun di halte Kuningan Barat. Lalu menyambung dengan naik Kopaja, kemudian saya turun perapatan Mampang, selanjutnya cukup berjalan kaki menuju studio Trans TV, yang lokasinya tak jauh dari perapatan Mampang.
Masuk gedung Trans TV, saya langsung bertemu dengan sang pengundang dari Blog Detik, yaitu Karel Anderson yang sudah stanby di samping meja registrasi, menemani teman-teman yang sibuk melayani teman-teman blogger lainnya yang berdatangan dan mendaftar ulang di meja registrasi.
Berada di lobby Studio Trans TV yang luas, dengan penataan interior yang kelihatannya minimalis, yang harus di pahami, karena ruangan ini harus menampung banyak orang dalam suatu ketika bila tengah ada siaran langsung dengan audiens yang juga mencapai ratusan sebelum di persilakan masuk ke ruang studio, membuat saya terasa begitu kecil. Namun sebaliknya juga tersirat perasaan bangga, bisa hadir disini untuk mengikuti suatu acara spektakuler yang gemanya sudah mencapai antar negara.
Ikut menghadiri dan menyaksikan putaran final acara Indonesia Mencari Bakat , tentu sudah merupakan kebahagiaan sendiri. Karena yang tampil nanti tentulah mereka-mereka yang telah melewati seleksi dan pertarungan serta persaingan yang berlangsung ketat dan bertensi tinggi. Siapa yang tak siap harus rela mundur kena seleksi alam. Yang bertahan adalah orang-orang pilihan dengan mental dan bakat menonjol dan teruji yang selalu siap menerima tantangan berikutnya.
Acara siaran langsungnya sendiri baru akan di mulai pukul 18.00. Untuk mengisi waktu kosong yang begitu panjang. Pihak tuan rumah telah menyiapkan berbagai acara, diantaranya yang paling berkesan yaitu temu muka dengan para peserta di conference room lantai 4 Studio Trans TV. Para finalis itu: Abby Galabby, Vina Candrawati, Josua Pangaribuan, Yohanna Harso, Sandrina, Ardhy Dwiki dan Street Pass Junior.
Walau acara temu muka ini hanya berlangsung singkat, karena mereka juga harus mempersiapkan diri dan berkonsentrasi untuk tampil nantinya, namun cukup meberi kesan tak terlupakan bagi para sebagaian besar blogger yang hadir, apalagi bagi mereka yang sempat foto bareng dengan para finalis tersebut.
Dalam acara temu muka ini, juga di hadirkan mereka yang berada di balik layar produksi acara yang di sponsori oleh Susu Zee ini. Dari Marketing TRANS TV hadir Sulistio Hadi, sang produser IMB Tegar Bangun serta Teuku Muda dari Tim Kreatif Program IMB.
Dari paparan singkat para punggawa IMB ini, terungkap bagaimana proses pencarian bibit berbakat ini keseluruh pelosok nusantara, diantaranya dengan melakukan penyaringgan di beberapa kota besar di Indonesia. Dari hasil penyaringan itulah para finalis itu bertarung kembali dalam final di studio Trans TV, Jakarta. Para talenta yang mempunya bakat beragam ini oleh para pencari bakat di asah lagi sesuai dengan bakat masing-masing oleh para pakar yang ahli di bidangnya. Sehingga penampilan para calon bintang ini, bisa disejajarkan dengan mereka yang telah professional.
Dalam penampilannya di final ini, tak jarang mereka itu disandingkan dengan para senior yang sudah tersohor. Seperti hal nya pada penampilan 12 Januari lalu Josua ditampilkan berduet dengan Krisdayanti.
Karena penampilan para finalis ini memakan waktu yang panjang hingga kepuncak, TRANS TV juga memikirkan bagaimana pendidikan para peserta yang memang mayoritas masih dalam masa sekolah ini tidak terganggu. Untuk menggantikan pendidikan formal para finalis ini, pendidikan mereka di lanjutkan dalam bentuk home school.
Selesai acara temu muka yang lebih terkesan sebagai press conference plus pemberitahuan tata tertib di studio satu ini, kami para Blogger diberi kesempatan untuk bernarsis ria dengan para peserta yang semuanya boleh dikatakan hampir tuntas berdandan, sambil menikmati snack yang dibagikan sebelum leluar dari ruangan. Sebelum turun ke Studio 1, para blogger ini juga diajak mengikuti games dalam bentuk menulis cepat reportase keikut sertaan para peserta dalam menyaksikan siaran langsung final Indonesia Mencari Bakat ini. Sayangnya saya tidak bisa ikut serta, karena pada saat yang bersamaan saya tengah menunaikan shalat asyar di lantai 3.
Mendekati jam 17.00 kami ke 100 Blogger di suruh turun ke lobby Studio TRANS TV, sampai di lobby kami disuruh berkumpul untuk foto bersama. Selesai bernarsis ria kami disuruh berbaris dua lapis, bersiap menuju studio 1, dimana final Indonesia Mencari Bakat ini ditayangkan.
Memasuki studio 1, yang seluruh ruangannya berwarna hitam, kami diatur berdasarkan kursi yang sudah ditandai peruntukannya. Saya yang tadinya ingin duduk di barisan kursi di tengah penonton, karena kedapatan membawa kamera disuruh pindah kebagian sayap kiri atas. Perpindahan ini yang awalnya saya rasakan sebagai tindakan yang diskriminatif, belakangan saya rasakan sesuatu yang sudah diperhitungkan. Karena dari posisi di atas ini saya lebih leluasa mengabadikan dengan kamera saya seluruh panggung pertunjukan tanpa terganggu oleh perangkat studio yang ada di depan panggung.
Jam 18 lewat beberapa menit, putaran final Indonesia Mencari Bakat inipun dimulai. Penampilan awal dari para finalis ini adalah sebuah lagu dangdut yang dinyanyikan oleh seluruh peserta. Selesai lagu pembuka, penampil pertama yang muncul kepanggung adalah Josua Pangaribuan yang berpasangan dengan diva pop Indonesia Krisdayanti. Dalam duetnya ini Josua menyanyikan salah satu hit KD saat masih bersama suami pertamanya Anang berjudul Makin Aku Cinta.
Pada penampilan kedua hadir Vina si pelukis pasir. Pada penampilan kali ini Vina menyajikan kepiawaiannya melukis salah satu anggota dewan juri dengan warna kuning keemasan. Selesai Vina berikut tampil si penari tradisional cilik Sandrina yang mengawali penampilannya dengan kesenian tradisionil Sisingaan dari Jawa Barat dan mengakhirinya dengan tarian tradisional Ngremo dari Jawa Timur.
Seusai Sandrina menyusul tampil penyanyi Abby Galabby dengan penataan panggung dengan konsep kontemporer. Menyusul kemudian sekelompok bocah-bocah yang tergabung dalam SPJ atau Street Pass Junior, yang tampil dengan tema cerita komik yang disenangi para remaja putri, berjudul Sailormoon.
Yohanna Harso penari pole dancer, menyusul setelah putrid-putri cilik SPJ meninggalkan panggung. Dengan tubuh yang bagaikan terbuat dari karet, Yohanna meliukkan badannya pada sebatang pipa yang ditancapkan di atas panggung, perpaduan ballet dan yoga, menghipnotis para penonton di studio 1 TRANS TV, yang kemudian disambut tepukan membahana disaat Yohanna menyelesaikan penampilannya.
Sebagai penutup penampilan ketujuh finalis Indonesia Mencari Bakat berikutnya setelah Yohanna, adalah Ardhy Dwiki yang tampil dengan tarian dengan konsep kegiatan para pelajar di Perpustakaan.
Puncak acara Final IMB malam itu adalah kembali hadirnya sang diva Krisdayanti, yang kemudian menutup seluruh acara malam Fnal Indonesia Mencari Bakat seri pertama yang akan di lanjutkan esok harinya dengan seri kedua di tempat yang sama.























test
teruskan bakat yang ada bang.
Halo. Salam kenal 🙂
Congrats ya untuk kemenangannya.
Keep Blogging!
Just share juga ya.
Ikut lomba review movie yukk!
Klik: http://movie.loveindonesia.com/id/competition/index